Baca Juga
Bisa dibilang, status dalam sebuah hubungan itu sangat penting. Karena dengan adanya status, kamu bisa dan berhak cemburu, mendapat perhatian hingga mendapat keseriusan darinya. Lewat status pula kamu dan dia bisa saling menjaga, utamanya menjaga hati, cinta dan perasaan. Tapi nyatanya, ada status pun percuma saja jika dia tak bisa menjadikan kamu partner dalam hubungan kalian.
Karena sejatinya, pasangan adalah partner hidup bukan hanya pengisi kekosongan atau demi status belaka. Namun, nyatanya masih banyak yang pacaran hanya demi status saja. Hanya agar tidak merasa sendirian, bukan untuk melengkapi kehidupan. Hubungan yang seperti ini sih biasanya tidak akan bertahan lama. Agar kamu tak terjebak dalam hubungan yang sia-sia, jika 5 tanda ini ada pada hubunganmu, artinya kamu hanya jadi pengisi kekosongan baginya.
1. Dia tak pernah melibatkanmu dalam pengambilan keputusan penting
Jika memang dia menganggap kamu sebagai partner hidupnya, dia akan meminta pendapatmu dan melibatkanmu dalam setiap keputusan yang dia ambil. Meminta pertimbanganmu wajib dilakukan apalagi jika menyangkut masa depan kalian berdua. Dia percaya kamu mampu dan memiliki kapasitas dalam pengambilan keputusan.
Tapi jika kamu hanya pengisi kekosongan baginya, pendapatmu bukanlah hal yang penting. Semua keputusan ada ditangannya dan tak membutuhkan pertimbangan darimu. Dia hanya percaya pada diri sendiri dan menganggap sudut pandangnya yang terbaik.
Loading...
2. Dia selalu menunda masa depannya bersamamu
Tak ada yang bisa memastikan bagaimana dan apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi ini bukanlah alasan untuk menunda masa depannya bersamamu. Jika memang dia menganggapmu sebagai “teman” hidup, dia akan antusias ketika membicarakan bagaimana masa depannya bersamamu. Kerja keras dan berjuang demi masa depannya bersamamu-pun dia lakoni dengan senang hati.
Berbeda ketika kamu hanya pengisi status baginya, pembicaraan tentang masa depan bukanlah favoritnya. Dia belum ada rencana sama sekali tentang masa depannya dan juga tentang kamu. Perjuangannya saat ini pun masih demi menyenangkan diri sendiri.
3. Tidak berusaha mengenalkanmu pada ‘dunia’nya
Kalau kamu memang partner baginya, dia akan dengan senang hati membawamu dalam lingkungannya. Mengenalkan kamu dengan kebiasaannya. Dengan tujuan agar kamu lebih nyaman dan terbiasa dengan apa yang dia lakukan. Karena sebagai partner, kamu memang harus masuk dalam hidupnya.
Tapi ketika kamu hanya dianggap sebagai pelengkap status, dia hanya mengijinkanmu untuk mengenalnya saja. Sebatas dirinya dan bukan lingkungannya. Kamu mungkin tau semua kebiasaannya tapi kamu tak benar-benar tau apa yang dilakukannya atau apa yang dipikirkannya.
4. Dia hanya ingin kamu merasa nyaman, bukan aman
Dia yang menjadikanmu sebagai pengisi kekosongan hanya ingin kamu merasa nyaman berada disampingnya. Karena ketika kamu nyaman, kamu tak akan mempertanyakan bagaimana kelanjutan hubungan kalian. Kamu hanya akan merasa senang berada di sampingnya.
Sementara seorang partner dalam hubungan tak hanya membutuhkan rasa nyaman tapi juga disertai rasa aman. Dia akan menjagamu baik fisik, perasaan dan juga kehormatan. Dia sangat menghormati privasi dan juga memberimu kebebasan.
5. Kepercayaan yang harus dipertanyakan
Iya, kepercayaan menjadi faktor paling penting dalam sebuah hubungan cinta. Karena tanpa kepercayaan, hubungan akan sia-sia belaka. Dia percaya kepadamu dan mengatakan apapun dengan kejujuran tanpa ada yang ditutupi, walaupun berujung pertengkaran. Dia juga tampil apa adanya dan membiarkanmu tau apa saja kekurangannya.
Sangat berbeda, dia yang hanya butuh status akan selalu berusaha tampil sempurna di depanmu. Dia hanya ingin kamu melihat kelebihannya. Menutupi kebenaran dan hanya mengabarkan kebaikan menjadi salah satu kebiasaannya.
Nah itulah beberapa tanda yang bisa kamu cermati. Jika memang pasanganmu memiliki kelima tanda ini lebih baik pertanyakan lagi apa tujuannya menjalin hubungan denganmu. Jangan mau terbelenggu dalam permainan yang berakhir kesia-siaan ya!
5 Tanda Bahwa Kamu Hanya Jadi Pengisi Kekosongan Baginya, Bukan ‘Partner’ dalam Hubungan Cinta
4/
5
Oleh
Kepo